Latest Posts

Suka Tidak Suka Harus Meliput

By 1:56 am

duka menjadi anak jurnal selain banyak tugas dengan deadline yang setipis shiratal mustaqin adalah ngeliput hal-hal yang nggak disukai. yang nggak enak itu ngeliput acara-acara rapat besar ormas tertentu atau partai tertentu. boring. bosan tingkat dewa. untung saya belum pernah karena saya belum (nggak) mau job di koran harian.

saya bisa bilang begini karena sahabat saya, Iyen, yang job di Republika merasakannya. bosan tingkat dewa Wisnu.

masih menurut Iyen. justru ngeliput enak itu ngeliput acara dies natalis alias ulang tahun. bukan ulang tahun anak rt atau rw tapi kayak lembaga pendidikan, partai, atau ormas. banyak makanan. ketemu banyak wartawan media lain. nge-gaul sambil makan enak.

masih menurut Iyen, ngeliput enak itu ngeliput launching produk. dapet produk gratis. jurnalis aji mumpung. beda ya ama wartawan amplop.

kalau sejauh pengalaman saya (yang belum dan nggak mau job di harian), ngeliput enak itu ngeliput profil atau pagelaran musik. lebih enak lagi ngeliput sendiri atau berdua ama yang jago moto. yang nggak enak itu mesti ngikutin jadwal sumber. para sumber-sumber berita itu pikir wartawan itu jin, digosok-gosok lalu muncul dmana pun kapanpun. pak, bu, mbak, mas, teh, kang...wartawan juga manusia.

karena sekarang saya sedang job di suplemen buat remaja labil jadi mau nggak mau saya juga berkutat di dunia per-abg-an itu. enak sih ngerasa muda lagi. nggak enaknya jadwal meliput yang ngaco. hari kerja: menganggur. hari libur: meliput. kampret.


kenapa saya kerja di hari libur? ya iyalah saya banyaknya meliput acara-acara hiburan jadi pastinya kerja di hari libur. pertama kali saya pegang chat alias wawancara profil adalah Armand Maulana GIGI. ngendap-ngendap ke backstage dengan modal kartu dewa (kartu pers+all access). eh ternyata nggak cuma ketemu Armand, semua personel GIGI ikutan. eh wartawan lain juga ikutan. eh kok jadinya kayak press conference? lah kacau. putar otak lalu gunakan plan z. curi-curi pertanyaan buat kang arman, bisa juga dibantu personel lain.


kejadian lucunya adalah pada alat perekam saya yang gaul itu. kalau wartawan2 lain pada pake bb (uuuh gaul sekali!). saya pake perekam berbentuk usb keluaran samsung yang seksi. eh beneran deh ini perekam bawa hoki. dewa budjana dan thomas ngeliatin perekam saya. mereka ambil tuh perekam dan rebutan tereak-tereak disana.

maunya foto berdua tapi jadinya bertiga. satu lagi itu teman saya lingga. dia lagi job di hai.

jadi, bagi kamu fans GIGI yang pengen dengerin suara tereak-tereak ala orang kesurupan dari dewa budjana dan thomas...sini saya punya.

keseksian perekam ini juga terjadi di liputan pertama saya. waktu itu saya ngeliput sekolah komik. perekam saya taruh di meja. eh, si guru gambar itu bingung ngeliat bentuknya. dia pikir mainan, dia ambil, dia otak-atik. untung guru yang satu lagi bilang, "itu alat perekam bukan mainan!" hahahahaha

baru-baru ini saya dapet perintah lagi untuk liputan chat. kali ini wawacara band indie themilo. yang saya tau band indie ini adalah band indie pertama yang berhasil masuk mtv. itu pun sekitar tahun 2003, dimana saya masih smp. dimana saya masih anak polos tanpa pernah berpikir akan menjadi wartawan. saya hubungi sang manajer. tidak diangkat. saya sms. tidak dibalas. selang setengah hari baru dibalas. dia bilang sedang mengatur jadwal. oh oke.

lalu saya tanya teman-teman saya via twit (oh gaul ya guee!) siapa yang tau tentang themilo coba ceritain ke saya. ini kebiasaan wajib buat saya. buat seluruh anak jurnal. pelajari narsum sebelum mewawancarainya. keluar beberapa suggest hingga akhirnya keluar lah mention dari sang manajer yang hingga detik itu belum memberikan konfirmasi kapan saya bisa mewawancarai themilo. sang manajer ini bilang: "follow aja @themilo". dia tidak sadar ada saya di sana. untung, twit itu saya protect.

keesokan harinya masih belum ada konfirmasi dari mas manajer. eh begitu ada dia bilang bisanya hari sabtu (hari itu hari kamis). ooh okee jadi saya leha-lehaa. tinggal menunggu sabtu tiba. jumat tiba, saya pun leha-leha. ngebantu emak bikin martabak. menunggu martabak mateng. jam menunjukkan pukul 18.45.

tiba-tiba...kurang lebih isi sms nya begini:
"kalau hari ini bisa ga jam 8 di prefere?" sang manajer

WHAT?!! WHAT?
saya balas nggak bisa, kan katanya hari sabtu (plisss rumah sayaa ituuu jauh sekali dari lokasi, saya nggak mungkin tiba di tujuan dengan tepat waktu, kendaraan pun dibawa pergi bapak) hari lain bisa nggak?

pukul 19.05...kurang lebih isi sms nya begini:
"kalau hari lain nggak bisa"

mati deh guee...kampret. mau nggak mau saya ambil semua alat perang. buka inet bentar buat cari bahan (nggak ada bahan samsek di kepala saya waktu itu). sat sat sat! saya melesat caringin to dago. naek apa? angkot!

saya beri alasan pada pak manajer kalau saya nggak bisa tepat waktu. saya bilang ada liputan di cibeureum. nggak tau kenapa alasan itu tiba2 muncul di kepala. padahal saya ngeliput ke cibeureumnya minggu kemarin. white lies.

dengan hati kesal karena liputan dadakan. kesal karena naek angkot di malam suntuk tak berbintang saya pergi. duka banget hati waktu itu. serasa diiris-iris silet *efek guyuran air di kamar mandi. kesal juga karena nggak jadi menimati martabak buatan emak yang super enak itu. kampret.

sampai di tujuan, menelfon sang manajer. dia bilang juga sudah di tempat. begitu ketemu...astagaa ini toh wajah-wajahnya. sumpah saya baru liat, selain liat di website. keaadaan menjadi canggung soalnya saya bingung. mereka juga tampaknya sedang sibuk dengan kegiatan masing2 (ada yg bb-an, ada yg browsing pake laptop, ada yang baca...untung nggak ada yang tidur) keadaan makin canggung ketika di prefere malam itu lagi ada live music. yang dimana akan menganggu proses interview. ditambah suara mbak2 yang lagi nyanyi annoying.

saya benar-benar merasa awkward. salah satu dari mereka alias unyil (panggilannya memang begitu, saya tidak mereka-reka) bilang untuk mulai aja. daripada nanti kemalaman. beberapa dari mereka juga ada yang berharap live band ini cepat berhenti. tuuh kan nggak cuma saya aja yang ngerasa mereka annoying?

hal pertama adalah saya harus menghafal nama mereka masing2. saya pun cuma hafal nama vokalisnya karena nama dia sendiri yang normal. ajie. eh belakangnya justru 'nggak normal': gergaji. jadi ajie gergaji. ah, ah kacau ini. lalu ada unyil, krucil, suki, upik. plus sang manajer yang sibuk bb-an. siapa namanya? jimmy. tunggu sampai kamu dengar nama belakangnya: Muhammad. kewl! jadi jimmy Muhammad. percampuran barat dan saudi arabia.

sayang, suka ada 'kutukan' dari nama Muhammad ini. biasanya anak yang diberi nama ini suka keberatan nama terus jadinya nakal. untuk sang manajer, saya tidak tau dia anak nakal atau tidak.

saya keluarkan si perekam seksi. eh, sang vokalis ngeliatin itu perekam saya dan saya bisa melihat kekaguman di matanya. ah ah kenapa bukan gue aja yang digituin? interview berjalan dengan cara maraton alat perekam. oper sana oper sini. mbak2 annoying masih menyanyi. untung aja! UNTUNG AJA!! mereka baru aja ngeluarin album kedua jadi saya ada bahan.

sialnya atau untungnya!! si ajie (waktu wawancara saya panggil mereka semua pake 'kang' krn saya tau mereka jauh lebih tua dari saya, di sini nggak usah la yaa) pernah kerja di tempat saya job sekarang! dan dia juga pak-'kewl name'-manajer kenal bos cewek saya yang jutek itu. jadi saya wawancara di bawah ancaman. kalau pertanyaan saya standar, nanti saya dilaporin. hahhahaha sialan.

di luar dugaan: MEREKA AZZEEK SEKALII (saya pakai 'azzeek' tandanya memang asyik sekali). mereka sangat kooperatif. yang banyak menjawab adalah sang vokalis, unyil, dan upik (ini mukanya kayak izhur muchtar project p). mereka semua baik sekali. sepertinya mereka sadar saya cuma wartawan pemula yang masih 'bungsu'.

yang paling lucu menurut saya (mungkin menurut kamu nggak) muka poker-face ajie. dia jawab pertanyaan, tapi saya sanggah, terus dia bilang, "kami diem aja ya, turutin apa kata saya atau saya laporin". hahahaha saya diancam! dia bilang begitu dengan wajah datar. dia bilang itu kebiasaan dia kalo ngajar yaitu galak. bah! dosen doi ternyata.

selesai wawancara. sesi foto-foto dikit dan mereka mau aja bergaya. eh malah yang paling antusian unyil ini. terus karena saya nggak begitu gadget ama kamera saya yang nggak oke itu. ajie yang mengutak-atiknya biar bisa buat foto di tempat gelap. ya ampun terima kasih ya kakak.

beres itu ngobrol-ngobrol dikit sambil menghabiskan es teh rasa buah-buahan yang dipesenin bapak-manajer-kewl-name. ngobrolnya cuma ama ajie aja sih. dia 'jubir' band ini sepertinya. orangnya ramah dengan dandanan ala nerd plus aura nerd yang ehm! saya lalu tanya pekerjaan personel themilo. eh ternyata mereka pekerjaannya keren-keren lo. ada konsultan arsitek, ada yang kerjai di oz, ada yang desainer apa gituu. intinya masih dalam ranah seni.

selang dua minggu lebih, saya meliput prescon album mereka. mereka tetap ramah. ajie nyuruh saya masuk dan duduk di sofa. padahal wartawan2 lain duduk di deretan kursi biasa. saya jadi nggak enak. oh iya sang vokalis sudah potong rambut dan lebih ehm!

begitu saya sudahi, saya tidak lupa bilang terima kasih berulang-ulang. mereka bilang kalau terkenal jangan lupain mereka. lah kebalik.

oke, nice to know u, akang-akang bernama aneh. andai saja kalian tahu ketika kalian pertama kali mengeluarkan album saat itu saya masih smp. andai saya tanya usia kalian masing2. juga zodiak kalian masing2. juga berfoto bareng kalian lengkap dengan buku-buku itu. ah, saya lupa. saya terlalu excited jadi lupa.

nah ini bonus foto 'narsis' mereka

You Might Also Like

0 comments