Latest Posts

Knocking On Heaven's Door

By 12:01 pm

ada satu kalimat di buku "bilangan fu" ayu utami yang patut di quote:

"kesalahan orang sekuler adalah menyerahkan agama ke tangan fundamentalis"

saya bukan orang yang taat atau memang bukan orang beriman lebih tepatnya. saya percaya tuhan. dari kecil saya ikut les ngaji, saya puasa, saya shalat (walaupun bolong-bolong). tapi anehnya, di banyak kesempatan, saya ragu mengganti kata Tuhan menjadi Allah. saya lebih sering menggunakan kata Tuhan.

saya percaya ada yang menciptakan alam ini. sebagaimana saya percaya agama ada untuk membuat manusia menjadi makhluk yang lebih baik. membuat bumi menjadi tempat yang lebih baik. membuat manusia menjadi berbudi pekerti. tidak ada agama yang mengiyakan kejahatan. tetapi di lain sisi, saat agama menyebutkan adanya surga dan neraka, saya mulai bingung. kalau surga untuk orang yang beriman dan yang tidak mengerjakan perintah-Nya akan masuk neraka, saya tidak melihat Tuhan seperti itu. Tuhan tidak jahat, ya kan?

di sebuah buku, dua orang agnostik Jerman mengaku mereka tidak meninggalkan gereja melainkan mereka meninggalkan pemaksaan akan interpretasi literal yang percis sama bagi semua orang terhadap injil, karena jalan dan ekspresi pada Tuhan tentunya berjuta-juta.

"...itu mengingatkan pada kisah seorang sufi. dia bilang, ada dua jalan menuju hati. satu, mencapainya dari ritual-ritual luar. kedua, mencapainya dulu, dan ekspresi luar kemudian akan selaras dengan sendirinya. sayangnya jalan pertama seringkali menimbulkan masalah, hingga hari ini. ritual-ritual mandek menjadi sebuah identitas; sesuatu yang bisa dipertentangkan dan dikompetisikan dengan ritual-ritual lain. kita tidak lagi mementingkan apa yang dirasakn hati; yang dirasakan hati para utusan tersebut ketika melahirkan ayat-ayat kitab suci itu, karena yang penting kini hanyalah jika kita bisa 'bergerak percis sama dengan mereka'"

"sehingga kalian lebih menyodorkan jalan kedua ..."

"tidak, hanya sebuah pilihan, apakah kita menangis dulu baru sedih, atau sedih baru menangis?"

(Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1000 Dolar! oleh Marina Silvia K.)

jalan pertama, ritual-ritual luar, yang kalau mau saya sebut (dalam agama saya) dengan shalat dan berpuasa kini seperti sebuah identitas. orang islam harus shalat bukannya orang islam pasti shalat. shalat dan berpuasa menjadi seperti identitas serta paksaan karena agama bilang wajib. tapi adakah kamu merasakan jalan menuju hati ketika melakukannya? atau cuma sekedar menunjukkan kamu adalah Islam? seperti anak SD, SMP , dan SMA yang mengisi buku monitoring shalat bulan Ramadhan, apa yang mereka kejar? nilaikah? bukti bahwa mereka rajin kah? atau takut dimarahi karena shalatnya bolong-bolong?

daripada memonitoring mereka shalat atau tidak, puasa atau tidak, kenapa tidak mengajarkan mereka jalan menuju hati itu? daripada bilang, "kamu tidak shalat akan masuk neraka!", lebih baik, "temukan jalan menuju hati melalui shalat, dengan begitu kamu akan merasa mengetuk pintu surga". itu kalau kamu memilih jalan pertama.

jalan kedua, seperti yang saya kutip di atas, temukan jalan menuju hati itu dan ritual-riual luar akan menyelaraskannya.

kembali ke quote pertama bahwa kesalahan orang sekuler adalah menyerahkan agama ke orang fundamentalis. fundamentalis dan ekstrimis adalah orang2 yang menganggap diri mereka lebih murni, lebih benar dibandingkan yang lain. makanya di era sekarang yang sudah cenderung sekuler ini terjadi banyak bentrokan antar pemeluk agama (agama penganut monoteisme terutama). saya kesal kalau ada pertempuran mengatasnamakan agama. mengapa sesama makhluk beragama harus perang satu sama lain? kenapa sih tidak bisa hidup berdampingan? dan saya tidak suka seseorang yang memaksakan keyakinannya pada orang lain. setiap orang punya keyakinan, that's it! tidak usah dibandingkan siapa yang benar dan siapa yang salah. kebenaran itu milik Tuhan dan Tuhan itu misterius.

sekian.
CU

You Might Also Like

0 comments