Melihat dari Mata Najwa Shihab
Photos by Rakhmat Hidayat |
Begitu banyak wajah cantik bertebaran di layar televisi, tetapi yang membedakan seorang Najwa Shihab dengan anchor lainnya adalah passion. Di zaman yang semakin sulit membedakan mana presenter dan anchor, seorang Najwa membuktikan bahwa seorang anchor bukan wajah cantik yang membawakan berita. Ia lebih dari itu dan saya membuktikannya sendiri di suatu siang di rumah barunya di bilangan jeruk purut.
Sebagai orang yang terdidik dalam ranah jurnalistik, bertemu dengan Najwa Shihab bagai bertemu dengan seorang bintang. Saya sendiri begitu gugup ketika harus menyusun pertanyaan dan pada akhirnya hanya bisa menyiapkan pertanyaan yang ringan. Dan untungnya, Nana (begitu ia biasa dipanggil) bukanlah jurnalis yang seperti itu. Ia tak nyinyir dengan pertanyaan ringan ataupun berat.
Siang itu, Nana mengisahkan mengapa gelar sarjana ekonomi yang ia miliki justru membawanya menjadi seorang jurnalis. Salah satu pernyataan darinya yang begitu saya ingat adalah ketika ia memberikan alasan mengapa ia begitu mencintai dunia jurnalistik. Pernyataan yang didapatnya ketika ia melihat kerabat dekatnya, Andi Malarangeng, dibawa masuk ke bui.
"Menjadi seorang jurnalis membuat saya rendah hati. Saya bisa melihat perputaran hidup seseorang tepat di depan mata saya. Yang tadinya bukan siapa-siapa lalu menjadi pahlawan dan kemudian menjadi pesakitan. Pengalaman itu tak saya dapat dimanapun."
Dan begitu tulisan saya selesai diterbitkan, sebuah tulisan yang saya tulis ala kadarnya karena begitu merasa terbebani akan sosok Najwa...bos saya mengubungi saya. Najwa mengatakan langsung kepada bos saya kalau ia sangat menyukai tulisan saya. Dan ya itu adalah pujian terhebat yang pernah saya dapatkan. Salah satu momen terbaik di masa saya menjadi seorang jurnalis.
Baca artikel 'pujian' tersebut di HELLO! Indonesia edisi September 2014 di sini...
1 comments
Yuk mari Join dan Main di ROYALQQ.POKER
ReplyDeletePasti seru deh....
Main dan menangkan Jackpot! RATUSAN JUTA RUPIAH bosq ^^