Menjelajah Waktu di Kediaman Sunaryo
Sebagai masyarakat Bandung, saya tak mungkin tak mengenal maestro seni, Sunaryo. Tak hanya galerinya, Selasar Sunaryo Art Space, yang menjadi magnet bagi anak muda Bandung yang 'nyeni', tetapi juga pribadinya yang ramah dan rendah hati.
Saya harus mengakui, sebelum wawancara ini berlangsung dan 9 tahun tinggal di Bandung, itulah pertama kalinya saya bertemu langsung dengan Sunaryo. Dalam banyak hal, sosoknya mengingatkan saya pada kakek baik hati dalam dongeng anak-anak.
Satu hal yang paling tak bisa saya lupakan dari wawancara ini adalah ia menunjukkan museum batu miliknya yang masih setengah rampung. Batu? Ya, batu. Namun, seorang maestro seni tak mungkin tak punya maksud membangun museum batu. Batu-batu tersebut diletakkan dalam titik tertentu yang dapat menyerap energi alam. Saya sendiri sudah membuktikan kehebatan energi tersebut dan dibuat tercengang.
Karena wawancara ini dilakukan pada bulan Ramadhan, saya sekaligus berkesempatan buka puasa bersama Sunaryo di ruang makan kediamannya yang temaram. Berikut kisah Sunaryo tentang rumah limasan jawa yang telah ia diami selama lebih dari 20 tahun, yang dimuat dalam HELLO! Indonesia edisi September 2014. Baca di sini...
0 comments