Latest Posts

Brutalisme

By 10:30 am

paradigma kritis -menurut saya sinis -melihat bahwa dunia tidak dibangun dengan sejarah yang alamiah. ia dibangun karena 'dibuat' oleh manusia. tangan-tangan yang mungkin haus kekuasaan, mungkin ingin membuat dunia jadi lebih baik, atau mungkin hanya ingin sekedar 'hidup'. tetapi siapapun percaya bahwa mereka yang mengendalikan sejarah adalah penguasa. dan kekuasaan niscahya dibangun dengan darah. dunia, atau peradaban yang kita hidupi sekarang, adalah darah dari mereka-mereka yang 'sengaja' atau 'tak sengaja' ditumpahkan.

modernitas. post-modern. apapun itu. adalah apa yang kemudian disebut peradaban. apakah kita beradab? apakah adab adalah mereka yang bermoral? dan lalu apa itu moral? silakan cari definisinya tetapi pada praktiknya ... individu adalah kuncinya.

ketika dulu teknologi mutakhir hanyalah pedang dan panah. peperangan berakhir dengan ribuan kepala terpancung dan bahkan usus terburai. kita yang hidup di zaman modern melihat itu tidak beradab. kini, teknologi lebih maju dan hanya dengan sekali 'klik' puluhan atau bahkan ratusan tubuh terpisah dari kepalanya. usus terburai. tak berbentuk.

masihkah beradab? masihkan bermoral?

brutal. nampaknya adalah sifat dasar manusia. baik modern maupun yang lampau. bukannya manusia tidak bisa berdamai. bukannya mereka tidak mencintai kedamaian. hanya saja, untuk mencapai kata 'damai', brutalisme datang lebih dahulu. seperti musyawarah untuk mufakat, sekurangnya ada adu mulut. tetapi haruskah demikian?

individu adalah kuncinya. brutalisme bukan mutlak. ia tidak niscahya. ia hanya sebongkah batu kerikil di dalam diri yang bisa saja diabaikan. pilihannya adalah bersedia atau tidak.

meski, sejarah membuktikan bahwa manusia sulit menolak brutalisme, bukan berarti tidak bisa. sejarah bisa dibangun kembali mulai hari ini. walaupun agaknya klise dan rumit untuk menulisnya dengan tinta emas. walaupun tampak sulit untuk tidak menulisnya dengan tinta merah berdarah. setidaknya coba membangunnya dengan tinta kehidupan. untuk hidup, tak perlu sengaja mematikan yang lain-lain. biarkan hidup menjalani siklusnya.

dan paradigma kritis nampak benar adanya. tidak ada yang alamiah di dunia ini. semua hanya 'buatan'. perkaranya kini adalah ketika manusia mulai merasa mampu membuat segalanya...dimana posisi Tuhan?


You Might Also Like

0 comments