pada dasarnya...setiap orang itu memiliki perjuangannya tersendiri. dan tak selalu yang ini lebih berat dari yang itu. atau yang itu tidak ada apa-apa apanya dibanding yang ini. kamu tidak akan bisa memahami mana yang lebih berat ketika seorang bapak tua pemakai topi SD yang bekerja sebagai pemotong rumput. atau seorang bapak pensiunan BUMN yang berjuang demi upah pensiunnya -pemilik halaman dimana rumput tumbuh.

mana yang lebih berat dan terasa terjal -hanya diri masing-masing yang tau. maka ketika orangtua bilang bahwa masalah anak muda belum seberapa ketimbang masalah yang dihadapi orangtua -saya rasa tidak benar ditempatkan begitu. karena setiap usia memiliki perjuangannya tersendiri. hitam berjuang untuk tetap gelap. dan putih berjuang untuk tetap terang. ketika keduanya berdampingan akan ada kekontrasan tersendiri. cermin bahwa keduanya berjuang demi sejatinya masing-masing.

hidup itu bagai seribu anak tangga yang terjal. dan tiap langkah untuk menapak harus diserati perjuangan. ada kalanya memakan banyak energi dan emosi. ada kalanya hanya semudah membalikkan telapak tangan. tak peduli bagaimana sulit atau mudah ia dihadapi, namun tangga akan selalu menuju ke atas. tak ada perlombaan siapa yang harus sampai di puncak duluan, karena puncaknya tak mutlak sama. tak semua pun berpuncak nirwana bak candi Borobudur.

pada akhirnya, semua manusia pasti berjuang. tak peduli ia si kaya atau si miskin, si alim atau si pelacur. baik dan buruk pun berjuang. dan tak akan pernah ada alat ukur untuk sebuah perjuangan. karena perjuangan itu sendiri adalah proses untuk manusia bertumbuh.

karena pada dasarnya setiap orang berjuang hanya untuk satu hal -kehidupan.


The Strokes - I'll Try Anything Once