Latest Posts

Perjalanan

By 5:47 am




Dalam sebuah film keluaran tahun 1994 yang mengisahkan kegelisahan manusia di usia 20-an, Reality Bites, Ethan Hawke yang berperan sebagai Troy Dyer, pemuda filosofis dengan kehidupan berantakan, mengatakan sesuatu yang tak mudah dilupakan. Kepada Lelaina Pierce, yang diperankan dengan apik oleh Winona Ryder, gadis yang berharap dirinya menjadi 'seseorang' di usia keduapuluhtiga, ia berujar: "Sayang, satu-satunya hal yang harus kamu wujudkan di usia dua puluh tiga adalah menjadi dirimu sendiri."

Dan perjalanan menjadi diri sendiri mungkin sama halnya dengan perjalanan mencari kebahagiaan. Tak pernah berjalan ke luar tetapi ke dalam dan sulitnya, seiring manusia dewasa, perjalanan ke dalam menjadi labirin yang semakin menjemukan. Mungkin itulah sebabnya keluar istilah, "Jangan bertumbuh dewasa. Itu sebuah jebakan." Karena kamu tak banyak menemukan orang dewasa yang bahagia tanpa bergantung pada sebuah materi.

Ketika kecil kamu tidak berpikir bahwa realita adalah apa yang menunggumu di balik pagar rumah. Bukan perjalanan singkat ke taman ria, tetapi harapan dan kewajiban yang 'harus' kamu penuhi untuk dipandang 'bahagia'. Sebut saja pekerjaan mapan, pasangan yang setia dan siap dipinang, atau sekian rupiah uang di tabungan untuk membeli rumah masa depan. Keamanan menjadi tolak ukur kebahagiaan. Keamanan-keamanan yang dibangun untuk menandakan bahwa kamu sudah dewasa dan dijamin bahagia.

Tetapi, tahukah kamu? Keamanan juga sama halnya dengan kebahagiaan. Berjalan ke dalam dan tak pernah keluar. Kamu bisa saja berada di dalam bunker anti nuklir ketika perang dunia ke-3 nanti akan dimulai, tetapi ketika kepalamu berkata sebaliknya...kamu tak ada bedanya dengan mereka yang berdiri di depan senapan.

Kembali ke perjalanan menjadi diri sendiri, pikiran saya tak jauh beda dengan Lelaina. Saya pikir saya akan menjadi 'seseorang' di usia yang lebih dari sepermpat abad ini. Nyatanya saya tidak memiliki pekerjaan, uang yang cukup di tabungan, ataupun rencana untuk membeli rumah masa depan. Modal saya cuma keyakinan dan perjalanan tanpa henti untuk melihat ke dalam. Tak ada seorang Troy Dyer yang mengatakan pada saya bahwa saya harus menjadi diri sendiri.

Ketika saya pernah bertitah bahwa saya ada seorang idealis yang dikecewakan realitas, kemudian sebuah keputusan besar mengubah pandangan saya kembali menjadi seorang idealis...Ketika perkataan Carl Sandburg terpatri di kepala saya, "I'm an idealist. I don't know where I'm going but I'm on my way", ketika itulah seorang 'Troy Dyer' berkata pada saya..."Jangan terlalu idealis di kehidupan yang serba instan ini."

Ia mungkin tidak menyuruh saya menjadi diri sendiri, tetapi ia mengingatkan saya bahwa perjalanan menjadi bahagia bukannya sama sekali memutus jalan keluar. Harus selalu ada keseimbangan.



You Might Also Like

0 comments